Friday, April 1, 2011

2011, Yuuuk Lebih Asertif!!

Baru saja kita memasuki tahun baru 2011... Wahhh... senengnya... Seperti pada saat ini saya dapat menyapa pembaca untuk menulis lagi di Rubrik Psikologi Majalah FAKTA yang kita cintai ini. Ada banyak yang bisa kita perbaiki dan kita bangun agar kehidupan ke depan lebih baik dari sebelumnya. Mulai sekarang saya dan sejawat akan berbagi pengalaman di bidang psikologi terapan dan pengembangan SDM. Semoga dapat membawa manfaat untuk saling mengingatkan dan meningkatkan motivasi sekalipun di rubrik yang “mungil” ini.

Kali ini saya akan berbagi tentang sikap ASERTIF. Apa sebenarnya asertif itu ? Secara sederhana, asertif adalah suatu ciri kepribadian seseorang yang memiliki kemampuan untuk menyatakan pendapatnya, idenya, kekritisannya, perasaannya dengan cara-cara yang tidak menyakiti hati orang lain. Orang-orang yang memiliki sikap asertif adalah orang yang berani mempertahankan hak sendiri namun tidak mengabaikan hak orang lain. Ia juga melibatkan perasaan dan kepercayaan pada orang lain. Dalam penampilannya ia percaya diri, terbuka, langsung, jujur dan tepat. Kebalikannya pada sikap orang yang tidak asertif, ia cenderung menghindar dari ekspresi perasaan yang seharusnya bisa ia tampilkan. Ia seringkali gagal mempertahankan diri dan memadamkan ide maupun kepercayaan dirinya.

Keuntungan untuk bersikap asertif dalam lingkungan adalah :
  • Lebih mudah memberi dan menerima pujian. 
  • Mampu menghindarkan diri dari orang yang menginginkan pertolongan yang tidak
  • masuk akal.
  • Mampu mengatasi gangguan yang kecil dan mencegahnya untuk menjadi konflik.
  • Tampil percaya diri dan independen dalam berperan, lebih ekspresif sehingga terhindar dari waktu dan akal Anda sendiri.
Sikap asertif selain dapat memudahkan urusan pribadi juga dapat menghindari konflik yang berkelanjutan dengan orang lain sekalipun terkadang orang memandang bahwa sikap asertif sebagai perilaku yang kasar.

Beberapa tips untuk menjadi lebih asertif namun tetap ramah yaitu : aktif mendengarkan, berani mengungkapkan perasaan dengan bahasa yang santun dan senyum, menghindari konflik dengan intonasi kata yang rendah, bahasa tubuh yang tenang dan selalu membuka diri terhadap kritik dan saran orang lain serta jangan lupa ucapkan pujian yang semestinya dan terimakasih dengan lawan bicara kita di akhir pembicaraan(R.26)

Oleh : Iffah Rosyiana, M.Psi (Konsultan, Praktisi HRD dan Dosen di Surabaya)
Sumber : Majalah Fakta No. 562