Saturday, May 21, 2011

Minum Urine, Amankah?

Selama berabad-abad meminum urine sudah menjadi tradisi bagi sebagian masyarakat.

Dengan demikian, apakah urine itu aman untuk diminum?

95% kandungan dari urine adalah air. Dan 5% kandungan dari urine itu adalah elektrolit yang mengandung kloroda, sodium, dan potasium. Selain itu, urine juga dapat membuang racun hasil pembuangan ginjal.

Jika jumlah sodium terlalu banyak di balam tubuh, maka dapat menyebabkan dehidrasi karena sodium bekerja menarik sel. Di samping itu, jika terdapat terlalu banyak potasium yang dapat berujung pada serangan jantung.

Jeff Giullian, ahli ginjal dari South Denver Nephrology Associates di Colorado, Amerika Serikat mengatakan “mirip seperti minum air laut”.

Walau demikian, untuk menghasilkan listrik dalam tubuh elektrolit-elektrolit sejenis itu tetap di perlukan.

Ada beberapa budaya yang mengkonsumsi urine. Di Semenanjung Iberia pada 50 tahun sebelum masehi, masyarakat disana menggunakannya untuk memutihkan gigi. Istilah dalam bahasa Sansekerta yaitu “amaroli” yang mempunyai arti “terapi urine” .

Pada kondisi kekurangan air, beberapa orang diketahui menggunakan urine untuk bertahan hidup. Dan Wolley, mengaku meminum urinenya sendiri karena terperangkap selama 65 jam di bawah reruntuhan Hotel Montana di Haiti.

Pembawa acara TV Man Vs. Wild Bear Grylls, mengatakan bahwa salah satu cara untuk bertahan hidup yaitu dengan meminum urine. Dan Woolley  terinspirasi oleh Grylls.

Berlawanan dari itu, Les Stroud, bintang acara Survivorman mengatakan hal yang berbeda dan memasukkan urine sebagai daftar “jangan minum”. Jika kita mengkonsumsi urine untuk bertahan hidup, itu hanya memperburuk keadaan.