skip to main |
skip to sidebar
Potensi Besar Start-Ups Lokal
PENETRASI internet di Indonesia yang terus tumbuh membuat masa depan digital start-ups (perusahaan perintis di dunia internet) semakin menjanjikan. Hal itu diungkap oleh Pontus Sonnerstedt,Country Manager Yahoo! Indonesia saat merilis Yahoo! OMG di Jakarta belum lama ini.
Menurut Pontus, ketika penetrasi internet dalam kehidupan masyarakat semakin tinggi maka venture capital atau entitas pemberi modal akan lebih mudah dan percaya untuk menggelontorkan dana kepada digital start-up lokal.
"Dari perspektif keuangan akan menguntungkan," katanya. Dengan 240 juta penduduk, penetrasi pengguna internet di Indonesia sudah lebih dari 10 persen (diperkirakan 30 juta hingga 40 juta orang).
Sayangnya, jumlah digital start-ups lokal ataupun web entrepreneurs masih sangat sedikit, diperkirakan di bawah 2.000 orang. Salah satu sebabnya adalah belum banyak orang yang percaya untuk menanamkan modalnya pada perusahaan berbasis web. Menurut Pontus, masuknya Yahoo! ke Indonesia sebenarnya sudah menjadi promosi yang bagus bagi web entrepreneurs lokal.
"Dunia kini sudah mulai melirik Indonesia, setelah India dan China. Perwakilan Yahoo! di Indonesia adalah kedua terbesar setelah Singapura di Asia Pasifik. Jelas, kami akan berada di sini dalam waktu yang lama," paparnya.
Pontus memang tidak sembarang bicara. Pada Mei 2010 Yahoo! telah mengakuisisi Koprol, jejaring sosial berbasis lokasi buatan lokal Indonesia. Sejak diakuisisi oleh Yahoo!, terutama lewat dukungan iklan dan promosi, Koprol mencatat pertumbuhan yang luar biasa. Hingga 1.386 persen. Dalam waktu 6 bulan, jejaring sosial tersebut sudah menembus angka 1 juta pengguna. Prestasi yang luar biasa dalam usia yang relatif muda. Dengan popularitas Facebook, Twitter, dan Foursquare, Koprol seolah mendapat momen.
Menurut Design and Community Manager Yahoo! Koprol Satya Witoelar, salah satu kunci sukses jejaring sosial tersebut adalah kemudahan Koprol untuk membuat masyarakat Indonesia selalu terhubung dengan teman-temannya. Ke depannya, Satya berharap Koprol dapat mencatat lebih banyak lagi pengguna di Indonesia.
"Tentu saja akan lebih banyak fitur yang akan kami tambahkan di sana," paparnya. Selain Koprol, Yahoo! OMG adalah bukti keseriusan Yahoo! dalam melakukan penetrasi di pasar Indonesia. Mereka juga meluncurkan TVC dengan model Olla Ramlan.
"Celebrity drives people online," kata Pontus. Dia bahkan berharap agar Yahoo! OMG menggaet juga new to net, yakni mereka yang masih awam dengan internet. Sejauh ini produk Yahoo! lain yang cukup populer di Indonesia adalah Yahoo! Mail dan Messenger dan situs berbagai gambar Flickr.
Bisa jadi, Indonesia memang sedang dilirik oleh dunia. Pada akhir Mei silam, seorang jurnalis dari Tech Crunch Sarah Lacy sempat datang ke Jakarta untuk mencari tahu tentang perkembangan startups lokal. Dia sempat bertemu dengan pemilik Tokopedia Leontinus Alpha Edison, kreator DailySocial Rama Mamuaya, Satya Witoelar dari Koprol, Selina Limma pencetus Urbanesia, dan founder Kaskus Andrew Darwis. Dalam posting di blog-nya,Sarah mengaku keheranan bagaimana pengguna internet di Indonesia yang mendominasi pengguna Facebook dan Twitter, namun tidak memiliki ekosistem start-upsyang tumbuh secara organik seperti periode awal di Sillicon Valley.
Menurut Pontus, setiap negara memiliki karakter dan pasar yang sangat berbeda. Namun yang membedakan Indonesia selain pertumbuhan market yang teramat cepat adalah skala.
"Jika ada sebuah produk yang meledak di Indonesia,maka skalanya bisa sangat besar, mengingat jumlah penduduk negara ini banyak sekali," ungkap dia.