skip to main |
skip to sidebar
12% Infeksi Malware Berasal Dari USB
Satu dari delapan atau sekira 12,5 persen infeksi Malware diketahui berasal dari perangkat yang menggunakan konektivitas USB. Data dari produsen antivirus Avast menunjukkan dari 700.000 serangan malware sekira 87.500 berasal dari perangkat USB.
Perangkat USB seperti flashdisk memang sangat berguna dan nyaman. Tapi bagi administrator IT, perangkat tersebut adalah sebuah ancaman.
Para peneliti keamanan menyatakan kerentanan utama dalam serangan via USB, karena sebagian pengguna komputer menggunakan fitur "autorun" pada sistem operasi Microsoft Windows. Fitur Autorun, langsung membaca perangkat USB dan dirancang untuk membantu mereka memilih aplikasi atau file.
"Autorun adalah alat yang sangat berguna, tapi juga merupakan cara untuk menyebar malware saat ini," kata Jan Sirmer, ahli keamanan Avast, seperti dilansir esecurityplanet, Rabu (10/11/2010).
"Ancaman malware yang didistribusikan melalui USB jauh lebih luas dari sekadar serangan Stuxnet pada komputer perusahaan-perusahaan besar," tambah Sirmer.
Sirmer mengatakan, penjahat Cyber mengambil keuntungan dari kecenderungan alami orang untuk berbagi dengan teman-teman mereka melalui perangkat USB. Belum lagi banyak karyawan yang lebih banyak dan lebih membiasakan diri dengan manfaat yang sah dari stik USB dan perangkat portable lainnya yang terhubung untuk PC mereka di perusahaannya.
Peneliti Avast pernah menemukan sebuah perangkat penyimpanan USB yang terinfeksi oleh INF: Autorun-Gen2. Virus tersebut mendatangkan malapetaka di perusahaan, tidak hanya menginfeksi perangkat mereka terhubung ke, tapi seluruh jaringan PC dan perangkat mobile berbagi koneksi lokal yang sama.
Sumber : okezone.com