Sebuah perusahaan percetakan di Skotlandia baru saja meluncurkan sebuah kartu pos yang didesain dengan aroma bulan. Bibit aroma ini bukan sekadar imajinasi sang seniman, melainkan berdasarkan hasil penelitian mengenai aroma bulan selama beberapa dekade.
"Saya suka menciptakan gagasan yang memicu imajinasi. Saya yakin orang yang menghirup aroma kartu pos ini belum ada yang pernah pergi ke bulan," kata Sue Corke, produsen kartu pos itu, seperti dikutip dari laman Aol. "Jadi dia bisa berimajinasi layaknya di bulan."
Bersama pakar aroma Steven Pearce, kartu pos edisi terbatas itu hanya dicetak sebanyak 300 lembar dengan harga jual $55-428 atau sekitar Rp500 ribu sampai Rp4 juta.
Edgar D Mitchell, pilot Apollo 14 yang menerbangkan pesawat ulang alik ke bulan mengatakan bahwa lingkungan di bulan memiliki aroma seperti mesiu.
Aroma itu muncul diperkirakan akibat komposisi batuan basal dari aliran lava kuno di sisi bulan yang selalu menghadap bumi. "Batuan yang kami bawa kembali dari bulan berbau seperti mesiu karena bahan basal," ujarnya.
Mitchell mengatakan bahwa bebatuan itu dibawa ke bumi saat misi antariksa pada 1971 bersama dua astronot lainnya, Alan B Shepard Jr dan Stuart A Roosa. Sesampainya di bumi, sampel bebatuan itu kemudian dikarantina dan diteliti di sebuah laboratorium di Houston.
"Bebatuan itu ditangani dan diuji oleh ahli geologi. Usai memindahkan bebatuan ke dalam pesawat ulang alik, kami sudah bisa mencium bau bebatuan itu saat pesawat masih di luar angkasa," ujarnya.
"Saya suka menciptakan gagasan yang memicu imajinasi. Saya yakin orang yang menghirup aroma kartu pos ini belum ada yang pernah pergi ke bulan," kata Sue Corke, produsen kartu pos itu, seperti dikutip dari laman Aol. "Jadi dia bisa berimajinasi layaknya di bulan."
Bersama pakar aroma Steven Pearce, kartu pos edisi terbatas itu hanya dicetak sebanyak 300 lembar dengan harga jual $55-428 atau sekitar Rp500 ribu sampai Rp4 juta.
Edgar D Mitchell, pilot Apollo 14 yang menerbangkan pesawat ulang alik ke bulan mengatakan bahwa lingkungan di bulan memiliki aroma seperti mesiu.
Aroma itu muncul diperkirakan akibat komposisi batuan basal dari aliran lava kuno di sisi bulan yang selalu menghadap bumi. "Batuan yang kami bawa kembali dari bulan berbau seperti mesiu karena bahan basal," ujarnya.
Mitchell mengatakan bahwa bebatuan itu dibawa ke bumi saat misi antariksa pada 1971 bersama dua astronot lainnya, Alan B Shepard Jr dan Stuart A Roosa. Sesampainya di bumi, sampel bebatuan itu kemudian dikarantina dan diteliti di sebuah laboratorium di Houston.
"Bebatuan itu ditangani dan diuji oleh ahli geologi. Usai memindahkan bebatuan ke dalam pesawat ulang alik, kami sudah bisa mencium bau bebatuan itu saat pesawat masih di luar angkasa," ujarnya.
Sumber : http://teknologi.vivanews.com/news/read/184592-kartu-pos-ini--mengantar--imajinasi-ke-bulan