Sampai saat ini, bagaimana spesies seperti penyu laut dapat bermigrasi ribuan mil di lautan tanpa petunjuk apa-apa menjadi misteri besar para ilmuwan.
Sebagaimana diketahui, penyu adalah kura-kura laut. Berbeda dengan kura-kura, penyu memiliki sepasang tungkai depan sebagai kaki pendayung. Penyu laut tidak dapat menarik kepalanya ke dalam apabila merasa terancam, berbeda dengan kura-kura. Walaupun seumur hidup berkelana di dalam air, sesekali mereka tetap harus ke permukaan.
Penyu pada umumnya bermigrasi dengan jarak yang cukup jauh dengan waktu yang tidak terlalu lama. Seperti, jarak 3.000 kilometer dapat ditempuh hewan yang bernapas dengan paru-paru itu dalam waktu 58 - 73 hari.
Kini, para peneliti dari University of North Carolina yakin bahwa mereka telah menemukan jawabannya. Penyu tempayan, spesies penyu laut, dapat menentukan garis bujur dengan menggunakan dua set isyarat magnetik, seperti kompas.
Ini adalah kali pertama kemampuan tersebut ditunjukkan dalam migrasi hewan. Penelitian ini pun kemudian langsung dipublikasikan di jurnal Current Biology.
Sebelumnya, sejumlah jenis penyu diperkirakan hanya mampu menggunakan isyarat magnetik untuk menentukan lintang, dan diyakini tidak mampu mengenali garis bujur. Tapi, temuan ini mengejutkan para peneliti ketika mengembangkan suatu metode yang melibatkan kekuatan dan sudut medan magnet Bumi.
"Bagian tersulit dari navigasi terbuka di laut bebas adalah menentukan posisi bujur dan arah timur-barat," kata Nathan Putman yang bertindak sebagai kepala riset. Dikutip VIVAnews dari BBC, Jumat 25 Februari 2011.
"Membutuhkan waktu berabad-abad untuk mengetahui garis bujur dalam perjalanan panjang mereka di laut," tandasnya. Namun, bagi penyu tempayan, migrasi ini harus ditempuh ketika mereka sampai ke laut dari sarang mereka di pinggir pantai. Saat mencapai pantai, tiap penyu kecil akan melewati kursus singkat untuk berenang di laut terbuka.
Bagaimana peneliti mengetahui bahwa penyu dapat mengenali garis bujur dengan isyarat medan magnet?
Peneliti membawa sejumlah penyu tempayan yang ditangkap dari laut Florida. Mereka ditempatkan di dalam wadah air melingkar dan ditambatkan sistem pelacakan elektronik untuk memantau arah berenangnya.
Para penyu kemudian dikenakan isyarat medan magnet yang direplikasikan di dalam kolam. Kedua isyarat itu ditempatkan di dua lokasi berbeda dengan pada garis lintang yang sama, namun di garis bujur yang berbeda sepanjang rute migrasi mereka.
Penyu tempayan bereaksi untuk tiap-tiap medan magnet dan berenang ke arah yang mereka tuju. Dalam kenyataan, arah itu sesuai dengan rute migrasi yang membentuk lingkaran. Dengan demikian, para peneliti menyimpulkan bahwa penyu dapat menentukan informasi bujur menggunakan medan magnet.
Sebagaimana diketahui, penyu adalah kura-kura laut. Berbeda dengan kura-kura, penyu memiliki sepasang tungkai depan sebagai kaki pendayung. Penyu laut tidak dapat menarik kepalanya ke dalam apabila merasa terancam, berbeda dengan kura-kura. Walaupun seumur hidup berkelana di dalam air, sesekali mereka tetap harus ke permukaan.
Penyu pada umumnya bermigrasi dengan jarak yang cukup jauh dengan waktu yang tidak terlalu lama. Seperti, jarak 3.000 kilometer dapat ditempuh hewan yang bernapas dengan paru-paru itu dalam waktu 58 - 73 hari.
Kini, para peneliti dari University of North Carolina yakin bahwa mereka telah menemukan jawabannya. Penyu tempayan, spesies penyu laut, dapat menentukan garis bujur dengan menggunakan dua set isyarat magnetik, seperti kompas.
Ini adalah kali pertama kemampuan tersebut ditunjukkan dalam migrasi hewan. Penelitian ini pun kemudian langsung dipublikasikan di jurnal Current Biology.
Sebelumnya, sejumlah jenis penyu diperkirakan hanya mampu menggunakan isyarat magnetik untuk menentukan lintang, dan diyakini tidak mampu mengenali garis bujur. Tapi, temuan ini mengejutkan para peneliti ketika mengembangkan suatu metode yang melibatkan kekuatan dan sudut medan magnet Bumi.
"Bagian tersulit dari navigasi terbuka di laut bebas adalah menentukan posisi bujur dan arah timur-barat," kata Nathan Putman yang bertindak sebagai kepala riset. Dikutip VIVAnews dari BBC, Jumat 25 Februari 2011.
"Membutuhkan waktu berabad-abad untuk mengetahui garis bujur dalam perjalanan panjang mereka di laut," tandasnya. Namun, bagi penyu tempayan, migrasi ini harus ditempuh ketika mereka sampai ke laut dari sarang mereka di pinggir pantai. Saat mencapai pantai, tiap penyu kecil akan melewati kursus singkat untuk berenang di laut terbuka.
Bagaimana peneliti mengetahui bahwa penyu dapat mengenali garis bujur dengan isyarat medan magnet?
Peneliti membawa sejumlah penyu tempayan yang ditangkap dari laut Florida. Mereka ditempatkan di dalam wadah air melingkar dan ditambatkan sistem pelacakan elektronik untuk memantau arah berenangnya.
Para penyu kemudian dikenakan isyarat medan magnet yang direplikasikan di dalam kolam. Kedua isyarat itu ditempatkan di dua lokasi berbeda dengan pada garis lintang yang sama, namun di garis bujur yang berbeda sepanjang rute migrasi mereka.
Penyu tempayan bereaksi untuk tiap-tiap medan magnet dan berenang ke arah yang mereka tuju. Dalam kenyataan, arah itu sesuai dengan rute migrasi yang membentuk lingkaran. Dengan demikian, para peneliti menyimpulkan bahwa penyu dapat menentukan informasi bujur menggunakan medan magnet.